Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Disparbud Gunungsitoli Akan Gelar Festival Kuliner Tradisional

Tuesday, September 3, 2019 | 11:25 PM WIB | 0 Views Last Updated 2019-09-04T06:25:12Z

Gunungsitoli (Topsumut.com) Dalam rangka menyukseskan pelaksanaan Sail Nias mendatang, Pemerintah Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, menyelenggarakan Festival Kuliner Khas Nias di kawasan Taman Ya'ahowu Jumat (13/9/2019).

Sebagai persiapannya, maka Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Gunungsitoli pun menggelar tahapan kegiatan, diantaranya Focus Group Discussion dan Konsultasi Publik.

Bertempat di lantai ll kantor Walikota Gunungsitoli, Selasa (03/9/2019), Disparbud Kota Gunungsitoli melaksanakan Konsultasi Publik. Kegiatan itu dihadiri sejumlah pihak. Seperti LBN, Bekraf, ASPPI, Dekranasda, serta pelaku usaha.

Kadis Parbud Kota Gunungsitoli, Meiman Kristian Harefa, mengatakan festival kuliner juga bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan kuliner tradisional khas Nias di Kota Gunungsitoli.

"Konsultasi publik merupakan sarana dalam menentukan jenis kuliner yang ditampilkan. Semoga melalui kegiatan itu nanti, kuliner tradisional khas Nias dapat menjadi komoditas wisata di Kota Gunungsitoli", ujar Meiman.

Sementara kepada topsumut.com, Walikota Gunungsitoli, Ir. Lakhomizaro Zebua, menyebut bahwa kuliner khas Nias adalah kekayaan budaya yang diwariskan leluhur. Dimana memiliki nilai, dan potensi yang harus ditumbuh kembangkan.

"Bicara soal kuliner, tidak hanya sebatas proses meramu bahan-bahan makanan. Namun lebih kepada cara melestarikan tradisi serta adat istiadat yang mempunyai bukti sejarah peradaban Ono Niha", kata Walikota.

Dalam perkembangannya, lanjut Walikota, kuliner berkaitan erat dengan norma dan etika yang berlaku ditengah masyarakat Nias, mulai dari adat istiadat, hingga tata cara penyajian.

Maka perlu adanya inventarisasi mendasar, yang kemudian dijadikan sebuah dokumen kekayaan budaya lokal. Serta menjadi wujud nyata, dalam upaya pemerintah melestarikan produk kuliner tersebut.

"Pariwisata masa kini tidak sebatas objek lokasi atau tempat. Namun juga aspek komoditas yang menyentuh kebutuhan wisatawan, salah satunya kuliner. Untuk itu, pengembangan kuliner tradisional perlu dilakukan, karena memiliki peluang yang besar", pungkas Walikota. 

(Stevanus)
×
Berita Terbaru Update