Ke 30 kelompok yang mengikuti festival sekaligus perlombaan itu berasal dari TP. PKK di emam Kecamatan Gunungsitoli, SMK Tata Boga Se-Kota Gunungsitoli, dan pelaku usaha kuliner. Dimana masing-masing kelompok di isi tiga orang peserta.
Kabid Pemasaran Disparbud Gunungsitoli, Periaman Zebua S.Pd, mengatakan bahwa panitia melibatkan tujuh juri dalam menentukan kriteria cita rasa, kreatifitas, penampilan, keragaman kandungan gizi, dan presentasi dari hasil produk kuliner yang diolah peserta.
Memotivasi masyarakat dan kaum muda untuk mencintai kuliner khas Nias. Menginspirasi pelaku usaha dalam mengembangkan cita rasa kuliner khas Nias sekaligus menjadi pemacu pendapatan yang potensial.
Membudayakan kuliner khas Nias sebagai andalan dalam pertemuan resmi pemerintah dan swasta, serta untuk melengkapi daya tarik wisata Kota Gunungsitoli sebagai destinasi pariwisata kreatif," paparnya saat ditemui topsumut.com.
"30 kelompok memperebutkan uang pembinaan sebesar 7,5 juta rupiah. Selain uang pembinaan, panitia juga akan memberikan piagam penghargaan kepada para pemenang," kata Periaman mengakhiri wawancara.
Sementara dalam sambutannya, Wakil Walikota Gunungsitoli, Sowa'a Laoli SE, M.Si, menyebut jika festival kuliner khas Nias merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut dan memeriahkan Sail Nias 2019.
"Event Sail Nias menjadi kesempatan emas bagi Kota Gunungsitoli dalam memperkenalkan kekayaan dan keberagaman budaya serta kulinernya kepada pengunjung ataupun wisatawan yang datang berkunjung," ujar Sowa'a.
Diharapkan, lanjut Sowa'a, festival kuliner dapat menjadi etalase untuk mengenal kembali warisan leluhur, sekaligus sarana mempromosikan kuliner khas Nias di kanca dunia.
"Semoga festival ini mampu merangsang kreatifitas pelaku usaha dalam menciptakan inovasi baru terhadap keberagaman kuliner khas Nias tanpa menghilangkan ciri khas dan kareakter yang dimiliki," pungkas Sowa'a.
(Stevanus)
