Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

BPBD Kota Gunungsitoli Bersosialisasi Ke Desa - Desa Tentang Bencana Alam

Tuesday, November 19, 2019 | 7:52 AM WIB | 0 Views Last Updated 2020-06-07T10:08:48Z


GUNUNGSITOLI (Topsumut.co) Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) Kota Gunungsitoli melaksanakan Sosialisasi di 10 Desa di wilayah Kota Gunungsitoli, Provinsi Sumatera Utara, Selasa (19/11/2019).

Ini dilakukan guna mencegah dan mengantisipasi terjadinya kecelakaan pada saat terjadi bencana alam dan juga mengantisipasi korban jiwa ketika terjadi sesuatu kebencanaan tiba - tiba.

Salah satu narasumber, Abdiman Harefa menjelaskan bahwa Bencana adalah Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.

Lanjut narasumber, ia mempaparkan jenis bencana di Kota Gunungsitoli, yaitu ada 9 bencana. Berdasarkan kajian resiko bencana (KRB) yakni, Banjir, Banjir Bandang,Cuaca Ekstrim, Abrasi, Gempa Bumi, Kebakaran Hutan, Kekeringan, Longsor, Tsunami.

Asas dan prinsip penanggulangan Bencana perlu kebersamaan dalam melestarikan lingkungan hidup masyarakat, cepat dan tepat serta mengutamakan prioritas yang berdaya guna dan berhasil guna.

Dampak bencana sangat berpengaruh pada Kesehatan, Ekonomi, Infrakstruktur, sosial, hankam, pendidikan dan lingkungan.

"Strategi penanggulangan Bencana harus mengutamakan upaya preventif, penyelamatan dan evakuasi perbaikan fisik dan non fisik serta pembangunan kembali fasilitas yg rusak," pungkas Diman Harefa.

Ancaman Bencana alam sangat berat dan beresiko tinggi pada kehidupan manusia, cara penanganan perlu pemahaman yang sama bagi semua pihak.

"Pencegahan terjadinya korban jiwa pada saat terjadi bencana wajib masyarakat mengetahui tata cara pada pembangunan rumah yang dihuni disesuaikan stuktur utama bangunan mulai dari Pondasi, Balok pengikat, kolom, balok keliling, stuktur atap sehingga suatu bangunan saling mengikat satu dan lainnya," Ujar Zebua dari PUPR Kota Gunungsitoli.

Bahan bangunan yang terpasang harus juga memiliki kwalitas yang sesuai baik campuran semen, pasir, krikil dan bahan lainnya dan mutu terjamin tahan bencana.

Kepala Desa, Arif eli Zendrato, dalam sambutannya mengatakan bahwa di Desa Tarakhaini bisa dikatakan rawan bencana alam karena Desa terletak di perbukitan. 

Rumah penduduknya berdiri ditempat yang tidak menjamin kokoh. ia berharap agar melalui Sosialisasi ini masyarakat dapat memahami cara pencegahan bencana dalam lingkungan wilayahya dan diteruskan memberikan pemahaman kepada warga masyarakat di waktu-waktu yang berkesempatan kelak agar masyarakat aman dalam kejadian bencana alam.

Peserta mengharapkan perhatian dari BPBD dan PUPR Kota Gunungsitoli untuk memberikan pelatihan bagi tenaga khusus teknik di desa agar Tukang yang ada di Desa mengikuti perkembangan kontruksi bangunan yang tahan dengan bencana. 

(Cobra/H).
×
Berita Terbaru Update