MEDAN (Topsumut.co) Puluhan Mahasiswa menggelar aksi ujuk rasa di bundaran simpang Kantor Pos Medan dalam rangka memperingati hari anti korupsi, Rabu (10/12/2019) sekira pukul 10:00 Wib.
Ujuk rasa ini berlangsung, dan massa yang beberapa dari Universitas di Kota Medan ini sudah mulai padatkan bundaran simpang Kantor Pos Medan.
Massa yang beraksi ujuk rasa tersebut atas namakan Solidaritas Mahasiswa Hukum Indonesia (SMHI). Mereka meminta penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus korupsi yang telah merugikan Negara.
Sebab, kaum elite penguasa Provinsi Sumatera telah buta dalam keadilan. "Mereka tidak mempunyai hati nurani karena mereka telah mencederai hari para rakyat di beberapa Kota Provinsi Sumatera Utara," kata Khairul Imam Tanjung, selaku koordinator Aksi melalui suara toak.
Ia juga menuding para penguasa Pemerintahan di Negara ini bergantian merampas hak rakyat. Sehingga menjadi bergilir melakukan korupsi di Negeri ini.
Ditambahnya lagi, kini para elit penguasa telah mencoba membangun sebuah dinasti dalam system pemerintahan yang demokrasi ini. Namun saja, hal ini menjadi sebuah pertanda bahwa bibit - bibit koruptor telah ditananmkan sejak dini.
Selain itu, massa yang beraksi ujuk rasa tersebut, mereka menilai KPK RI masih belum mampu membuat kaum elite penguasa Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara jerah atas perbuatanya.
"Kita lihat saja beberapa pekan lalu KPK menangkap Walikota Medan dalam OTT. Walikota Medan diduga menjual beli jabatan di masa kepemimpinannya. Selain Walikota Medan masih banyak para penguasa pemerintah Kota Medan yang terlibat dalam korupsi ini," ucapnya.
Sampai saat ini, ditahun 2019 akibat dari merampas hak rakyat hingga Negara rugi mencapai total Rp. 10 triliun. Mereka juga berharap agar Pemerintah Kota Medan segera membangun museum koruptor di Indonesia khususnya di daerah Provinsi Sumatera Utara.
"Semoga KPK mampu memberantas korupsi di Indonesia khususnya di Provinsi Sumatera Utara," tuturnya Khairul Imam Tanjung.
(Ones)