Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pemkab Dairi Lakukan Antisipasi Dan Deteksi Dini Penyebaran Virus Corona Terhadap TKA dan TKI. PT. DPM

Friday, February 7, 2020 | 11:13 PM WIB | 0 Views Last Updated 2020-02-08T07:13:35Z


DAIRI (Topsumut.co)  Corona Virus (nCOV) adalah keluarga virus yang menyebabkan gejala ringan sampai berat dimana manifestasi klinis biasanya muncul pada hari ke 2 s/d 14 hari setelah paparan.

Tanda dan gejala umum infeksi Corona Virus antara lain gangguan saluran pernafasan akut seperti demam, batuk sesak nafas dan pada kasus yang berat bisa menimbulkan pneumonia, syndrom pernapasan akut, gagal ginjal bahkan kematian.

Menyikapi situasi merebaknya Virus Corona dimana keberadaan DPM sebagai salah satu badan usaha yang merupakan kerjasama/ patungan antara Indonesia dengan China yang berlokasi di Kabupaten Dairi, oleh Bupati Dairi segera melakukan rapat terbatas pada tanggal 27 Januari 2020 dengan seluruh aparatur Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas dan para Camat seKabupaten Dairi untuk mengambil langkah-langkah antisipasi sekaligus memerintahkan kepada Dinas Kesehatan untuk mempersiapkan sebuah ruang isolasi RSUD Sidikalang serta melakukan surveilence ke titik lokasi yang menjadi tempat tinggal para TKA di Kabupaten Dairi yang kemudian di tindak lanjuti oleh Dinas Kesehatan Dairi bersama Dinas Penanaman Modal PT SPK dengan cara melakukan identifikasi terhadap jumlah TKI yang ada di DPM.

Di wilayah Kabupaten Dairi berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Penanaman Modal Perijinan Terpadu Satu Pintu, TKA berjumlah 73 orang dengan rincian sebagai berikut:
PT. Focon sebanyak 21 orang
PT. MCC sebanyak 25 orang
PT. DPM sebanyak 27 orang

Berdasarkan data tersebut maka dirasa perlu untuk melakukan deteksi dini terhadap Corona Virus yaitu melalui Surveilence dan Screening Kesehatan.

Pemerintah Kabupaten Dairi melalui Dinas Kesehatan sudah turun kelapangan dalam hal survey dan pemeriksaan kesehatan pada Tenaga Kerja Asing (TKA) dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berpergian ke negara China serta karyawan yang mau memeriksa dirinya pada PT. Focon sebanyak 35 orang ( 9 orang TKA dan 26 TKI), PT. MCC 19 orang semuanya TKA dan pada hari ini dilanjutkan di PT. DPM sebanyak 12 orang.

Dari hasil pemeriksaan klinis dan faktor resiko di kedua perusahaan antara lain :
1.PT. FOCON.
a.TKA yang mengalami batuk 3 orang dan tidak ditemukan demam, pilek dan nyeri tenggorokan.
b.TKI yang mengalami batuk sebanyak 11 orang, pilek 5 orang dan nyeri tenggorokan 2 orang

Dan tidak ditemukan ada riwayat perjalanan ke China dalam 14 hari terakhir sebelum dilakukan pemeriksaan baik untuk, TKA dan TKI.
2. PT. MCC.
Tidak ditemukan TKA yang mengalami demam, batuk, pilek dan nyeri tenggorokan.
Tidak ditemukan adanya riwayat perjalanan ke China atau wilayah terjangkit dalam 14 hari terakhir.

3. PT. DPM (Hari ini akan dilakukan pemeriksaan sebanyak 12 orang dan tidak ditemukan adanya kecurigaan (Suspect). Berdasarkan Pedoman Kesiapsiagaan menghadapi infeksi Corona Virus yang diterbitkan Kementerian Kesehatan untuk suspect atau terkonfirmasi Virus Corona adalah :
Gejala Klinis
Demam ≥ 38oC, batuk, flu, nyeri tenggorakan, pneumonia ringan hingga berat
Ada riwayat kontak dengan negara terjangkit 14 hari sebelum timbul gejala.

Oleh karena itu berdasarkan hasil pemeriksaan klinis dari data kunjungan luar negeri pada TKA dan TKI diperoleh informasi tidak ditemukan suspect Corona Virus (nCOV) dibuktikan dengan tidak adanya suhu tubuh TKA dan TKI ≥ 380C, ditemukan batuk, pilek, nyeri tenggorokan, namun berdasarkan anamnese dokter mengarah kepada ISPA.

Berdasarkan hasil analisis terhadap riwayat perjalanan bahwa tidak ada pekerja yang kontak dengan negara terjangkit dalam 14 hari sebelum dilakukan pemeriksaan. Namun ditemukan 1 TKA dan 1 TKI yang memiliki riwayat perjalanan ke negara China dalam kurun waktu 17 hari sebelum dilakukan pemeriksaan kesehatan. Oleh karena itu disarakan untuk melakukan pemantauan kesehatan secara rutin meskipun sudah melewati masa inkubasi Corona Virus yang bekerja sama dengan Puskesmas terdekat.

"Tetapi masyarakat tidak perlu panik. Pihak Dinas Kesehatan dalam hal ini bidang P2P selalu menyarankan untuk melaksanakan PHBS untuk mencegah penularannya dengan cuci tangan pakai sabun dan menjaga etika batuk, bersin serta anjuran agar segera memeriksakan diri ke fasilitas Kesehatan terdekat bila mengalami demam, batuk, dan gangguan pernafasan serta memiliki riwayat perjalanan dengan negara terjangkit dalam waktu 14 hari sebelum timbul tanda/ gejala " , ujar Sekda Pemkab.Dairi, Leo Sihotang , dalam Konfrensi Pers , di Kantor DPM  , Sidikalang.


 (Nining).
×
Berita Terbaru Update