GUNUNGSITOLI (Topsumut.co)
Angin puting beliung yang mempora- porandakan rumah warga di Desa Moawo yang terjadi pada malam hari disaat warga tertidur lelap, dikagetkan dengan riuh- gemuruh angin kencang, hingga puluhan rumah warga rusak berat dan ringan, akibat di terjangan angin.
Akibat dari kejadian itu puluhan rumah warga di Desa Moawo, Kota Gunungsitoli, mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung, pristiwa tersebut terjadi pada Rabu, 19 Febuari 2020 sekitar pukul 00.15 Wib
Kerusakkan rumah warga ini terutama di bagian atapnya yang terbuat dari seng beterbangan dihantam angin kencang.
Warga mengaku bahwa kejadian tersebut berawal adanya hujan lebat disertai angin kencang yang kemudian terdengar suara gemuru sehingga mereka menyelamatkan diri keluar rumah.
"awalnya hujan disertai angin kencang sehingga kami terbangun setelah terdengar suara gemurung. Kemudian kami menyelamatkan diri keluar rumah dan ternyata atap rumah kami beterbangan. Ujar singkat Amran Aceh.
Saat ini, warga sudah mulai membersihkan puing bangunan yang masih berserakan.
Berdasarkan data sementara terdapat sekitar 20 Unit rumah warga mengalami kerusakan ringan hingga berat.
"setelah kejadian tadi malam, langkah awal yang kami lakukan adalah mendata rumah yang rusak. Hingga pagi ini sekitar 20 rumah rusak diterjang angin puting beliung," Sebut Kades Moawo, Arisman Telaumbanua.
Kata Arisman, pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut kepada Camat Gunungsitoli untuk diteruskan kepada Pemerintah Kota Gunungsitoli.
"rumah-rumah warga yang rusak ini telah kami laporkan ke pak camat untuk diteruskan kepada pemerintah kota gunungsitoli," pungkasnya.
Dalam insiden tersebut tidak ada korban jiwa namun kerugian ditafsir mencapai ratusan juta rupiah.
Namun kerusakan rumah warga yang di akibatkan angin puting beliung ini, cukup serius, korban yang rumahnya rusak mengharapkan perhatian dari pemerintah kota Gunungsitoli, informasi dari warga setempat, sebagian warga ada yang membersihkan puing-puing dari reruntuhan bangunan dan ada juga yang mengungsi sementara di rumah famili terdekat
(Yas Gul/KoerZend)
