Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ini Kronologi Penumpang Gelap Yang Ditahan Di Pelabuhan Gunungsitoli.

Monday, April 27, 2020 | 9:56 PM WIB | 0 Views Last Updated 2020-04-28T04:56:54Z


GUNUNGSITOLI (Topsumut.co)
Petugas gabungan dari (Kantor KSOP Gunungsitoli, Babinsa TNI AD, Petugas Pos TNI AL Gunungsitoli dan Kepolisian) menahan delapan orang penumpang gelap yang berlayar dari Pelabuhan Laut Sibolga menuju Pelabuhan Angin Gunungsitoli (Sumatera Utara) dengan menggunakan kapal wira prime. Senin (27/4/2020) kemarin.

Kedelapan orang tersebut langsung ditempatkan di posko terpadu penanganan covid-19 untuk dilakukan pendataan dan pengecekan suhu tubuh.

Kepala Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Merdi Loi, didampingi Kepala Pos TNI AL Gunungsitoli Kapten Sulaiman Yusuf, Memberitahu bahwa kedelapan terduga penumpang gelap ini menyamar sebagai kernet mobil ekspedisi agar bisa menyeberang ke wilayah Nias. Senin (27/4) sore

Merdi menambahkan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan petugas pelabuhan Sibolga atas lolosnya para penumpang gelap ini.

Terkait hasil pemeriksaan para penumpang gelap, Merdi mengatakan bahwa petugas kesehatan hanya melakukan pengecekan suhu tubuh dan belum melakukan Rapid test.

"Akan kami pulang kan ke Sibolga malam ini", Kata Merdi

Sedangkan Kepala Dinkes Kota Gunungsitoli, Wilser Napitupulu, yang dikonfirmasi via WhatsApp, mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan prosedur kesehatan. "Sudah kami cek", Katanya

Namun saat ditanya wartawan kepastian pengecekan kesehatan termasuk pelaksanakan Rapidtest, Wilser hanya berkata "Oke".

*Saat Jelang Malam Hari*

Senin (27/4) malam, Kepala KSOP Gunungsitoli Merdi Loi, mengajak sejumlah wartawan berdiskusi dan sekaligus mengklarifikasi bahwa kedelapan penumpang gelap itu tidak jadi dipulangkan ke pelabuhan Sibolga karena alasan kemanusiaan dan permintaan keluarga.

Dalam diskusi tersebut, Rahmatsyah Telaumbanua (perwakilan dari jurnalis) menyarankan kepada Kantor KSOP Gunungsitoli agar mendatangkan Dinas Kesehatan untuk wajib melakukan Rapidtest kepada kedelapan penumpang gelap tersebut, serta pembatalan pemulangan penumpang gelap itu harus melibatkan unsur Kepolisian dan TNI AD.

"KSOP harus melibatkan unsur lain soal pembatalan ini", Terang Rahmatsyah

Pantauan wartawan dilapangan, Sekira pukul 20.00 wib, Kepala Dinkes Kota Gunungsitoli bersama Tim Kesehatan tiba di Pelabuhan Gunungsitoli melakukan Rapidtest kepada para penumpang gelap tersebut.


Dari 8 orang penumpang gelap yang di Rapidtest, Hanya 7 orang yang di Rapidtest dan hasilnya negatif. Mereka dijemput pihak keluarga dan batal dipulangkan ke pelabuhan Sibolga.

Sedangkan 1 orang lagi (diduga seorang pengusaha) dinyatakan hilang dan belum di Rapidtest. Hingga saat ini seorang penumpang gelap itu sedang diburu oleh petugas.

Seperti diketahui, saat ini aktifitas kapal membawa penumpang dihentikan termasuk di Pelabuhan Gunungsitoli dan Sibolga, menindaklanjuti Permenhub nomor 25 tahun 2020.

(Yas Gul)
×
Berita Terbaru Update