Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ubah Cara Belajar Mengajar, Diharapkan Generasi Emas Harus Muncul Dari Kabupaten Dairi.

Thursday, August 6, 2020 | 7:45 AM WIB | 0 Views Last Updated 2020-08-12T08:57:54Z

DAIRI  (Topsumut.co)   Era belajar dan mengajar pada masa saat ini secara perlahan akan pasti berubah, oleh karena itu cara belajar dan mengajar khususnya yang ada di satuan pendidikan Kabupaten Dairi juga harus mengikuti perubahan tersebut. Pendidikan yang sifatnya satu arah itu agar segera dihilangkan dan menggantinya dengan sistem dua arah dimana para murid ataupun siswa diberikan kesempatan untuk bertanya dan melakukan interaktif guna memberikan pendapatnya baik itu secara personal maupun secara bersama sama.  Dan dengan perubahan cara belajar tersebut , diharapkan Generasi Emas jarus muncul dari Kabupaten Dairi.

Hal tersebut  disampaikan Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu saat mengadakan pertemuan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi '  Kamis (6/8/2020) di ruang kerja Bupati Dairi.Turut hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Dairi Drs. Junihardi Siregar, M.M dan Kepala UPT. SMP Negeri 3 Siempat Nempu Hulu Mochlen Nadeak, S.Pd serta Camat Sidikalang Robot Simanullang.

Pertemuan tersebut diadakan guna menyampaikan laporan perkembangan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi terkait dengan pelaksanaan pembelajaran melalui daring dan luring di Kabupaten Dairi selama masa pandemi covid-19 yang masih melanda hingga saat ini. 

“Pengetahuan bisa dibaca dan dikirimkan lewat seluruh media, namun skill atau kemampuan untuk menerapkannya yang harus dikembangkan melalui pembelajaran,” ucap Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi Drs. Jonni Purba  dalam laporannya mengatakan bahwa jumlah satuan pendidikan di Kabupaten Dairi untuk Sekolah Dasar (SD) sebanyak 259, SMP sebanyak 63.

Untuk metode pembelajaran yang dilaksanakan, Kepala Dinas Pendidikan mengatakan metode pembelajaran digunakan secara daring dan luring. 


“Dari data yang kami peroleh hasil monitoring, untuk tingkat SMP yang murni melakukan daring masih hanya SMP Swasta St. Paulus Sidikalang. Kalau untuk Sekolah Dasar ada 4 sekolah yang sudah melakukan daring yakni SD. St. Yosef Sidikalang, SD. Methodist Sidikalang, SDN. 030277 Teladan Sidikalang dan SD. Katolik Maria Bunda Karmel Sumbul,” papar JonninPurba.

Selanjutnya  dikatakannya bahwa  dalam melaksanakan pembelajaran daring, beberapa kendala ditemukan diantaranya masih banyak para murid ataupun siswa yang tidak memiliki handphone android. Selain itu kendala yang ditemukan adalah sumber daya manusia yakni para guru pengajar yang masih ada yang belum memahami cara pembelajaran daring meskipun telah memiliki handphone android sebagai sarana pembelajaran.

Selanjunya Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu menambahkan pembelajaran daring di rumah masing-masing hanya untuk menuntaskan kompetensi yng bersifat knowledge. Tetapi untuk skill atau keterampilan relatif lebih susah dicapai dengan pembelajaran daring. 

“Pembelajaran daring akan efektif jika dibarengi dengan perubahan cara belajar dan cara mengajar guru. Pembelajaran online ini, guru harus lebih kreatif, interaktif dan menyenangkan. Tugas dan aktivitas anak dipantau dan didiskusikan, agar bisa dilihat progress dan memberikan umpan balik. Generasi emas harus muncul dari Kabupaten Dairi”, ujar Bupati.

Selain itu Bupati Dairi juga mengatakan bahwa didalam proses pembelajaran daring di masa pandemi covid-19,  internet harus mutlak disediakan dan jika memungkinkan harus ada tersedia di tahun 2020 ini. Oleh karena itu, kepada Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Dairi Rahmat Syah Munthe yang turut hadir dalam kegiatan tersebut agar segera mencarikan solusi bagaimana agar ketersediaan internet dapat terpenuhi di seluruh Kabupaten Dairi. Sementara itu, untuk pembelajaran dengan metode luring (kunjungan ke rumah siswa), Bupati Dairi mengatakan agar ditinjau dan dievaluasi kembali walaupun telah menggunakan protokol kesehatan yang ketat. Hal itu diutarakan karena Beliau tidak ingin adanya muncul klaster penyebaran covid-19 sehingga menjadikan daerah ini menjadi zona merah.



( Nining ).

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update