GUNUNGSITOLI (Topsumut.co) --Mengingat banjir dan longsor telah melanda disejumlah titik sejak dua hari belakangan, Pemerintah Kota Gunungsitoli secara resmi menetapkan status tanggap darurat.
Hal itu disampaikan Wakil Walikota Gunungsitoli (Sowa'a Laoli. SE, M.Si) kepada wartawan disela-sela peninjauan lokasi banjir di belakang pasar beringin, Kelurahan Pasar, Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli. Sabtu (18/12/2021)
"Untuk saat ini Pemerintah akan menetapkan status tanggap darurat", ucap Wawako.
Wawako Sowaa memberitahu bahwa terdapat sejumlah titik banjir di Kota Gunungsitoli yakni : Desa Lasara Bahili (Dusun 3, Jalan Ampera), Desa Mudik (Jalan Supomo), Kelurahan Pasar (Belakang Pasar Nou), Kelurahan Ilir (Lingkungan 1 Gang Ikhlas), Desa Boyo, Desa Ononamolo 1 Lot, serta Desa Tetehosi Afia. Sedangkan tanah Longsor terjadi di Desa Fodo (Laowomaru) serta di Desa Hilihao yang mengakibatkan satu orang meninggal dan dua orang luka-luka.
Dari pantauan sementara, lanjut dia, Terdapat sekitar 80 jiwa yang terdampak banjir.
"Dari rapat yang kami laksanakan bersama, diputuskan bahwa seluruh pihak fokus untuk menangani banjir dan longsor. Terutama sarana air bersih, terutama stok kesediaan air bersih, yang cukup, selain untuk kebutuhan hidup, juga untuk mandi dan mencuci, bagi sejumlah warga terdampak banjir, Serta yang lebih penting adalah pemenuhan kebutuhan dasar bagi korban yang terdampak banjir. Kedepan kita akan merencanakan sebuah langkah relokasi dalam penanganan banjir", Terang Wawako Sowaa.
"Seluruh perangkat Pemerintah Daerah bersama Tim Basarnas dan TNI/POLRI tetap bersiaga untuk mengantisipasi banjir susulan dan runtuhann longsor", Tambahnya.
Pantauan dilapangan, Saat ini kondisi banjir mulai surut, Namun tidak tertutup kemungkinan akan kembali tinggi, Mengingat curah hujan yang masih mengguyur Kota Gunungsitoli. (Cobra)
No comments:
Post a Comment