BPD Desa Suka Maju Bantah Adanya Pengancaman Terhadap Petani.

KARO  (Topsumut.Co) -  Sempat Viral di Media Sosial adanya pengancaman Oleh Preman dan Oknum TNI terhadap petani di Desa Suka Maju, hal itu dibantah dengan tegas oleh BPD (Badan Permusyawatan Desa) dan juga Warga Desa Tersebut.

Jonson Ginting selaku BPD Desa Suka Maju saat ditemui Tim Media di Desa Suka Maju Jum'at (08/04/22) dengan tegas membantah adanya pengancaman terhadap petani di Desanya.

"Mana ada itu Bang, Desa Suka Maju aman-aman saja kok, tidak ada laporan masyarakat  terkait pengancaman ke kami pihak BPD, ,"ucap Jonson dengan tegas.

Jonson menambahkan isu yang beredar itu bohong sama sekali.

"Berita yang berkembang akhir-akhir ini adalah hoax dan bohong sama sekali," tegasnya kembali.

Demikian juga ketika Tim  Media menemui beberapa warga yang kesehariannya sebagai petani juga menyampaikan bahwa terkait pengancaman yang dilakukan preman dan oknum TNI tidaklah benar adanya. P.Tarigan (30), Nande Netty Br Ginting (65),Br Sembiring Milala (60),saat di tanyai terkait adanya pengancaman terhadap petani menyampaikan kalau berita itu tidaklah benar.

"Saya sebagai petani di Desa ini memang mendengar bahwa Desa kami mencekam, ada preman dan lain lain, apalagi sampai mengancam petani, itu jelas tidak benar,"tegas P.Tarigan.

Nd.Netty Br Ginting dan juga Ibu Br Sembiring Milala juga mengatakan hal serupa seperti P.Tarigan, bahwasanya di desa mereka aman-aman saja, tidak ada pengancaman dari pihak manapun sebagaimana berita yang viral di Media Sosial beberapa waktu lalu.

"Kami tidak pernah mendengar pengancaman baik dari pihak perusahaan, preman, ataupun oknum TNI, dikampung kami aman-aman saja bekerja,"jelas Nd Netty Br Ginting dan Ibu yang diaminkan juga oleh Ibu Br Sembiring.

Dari seluruh warga yang ditemui Tim Media keseluruhanya menyampaikan bahwa situasi di Desa Suka maju tidak ada pengancaman dan situasi aman-aman saja.

Tim Media juga sudah berupaya menggali informasi dari Kepala Desa Suka Maju terkait berita tersebut,namun setelah menunggu beberapa jam Tim tidak berhasil bertemu dengan Kepala Desa. (Saali Zebua/Tim)