GUNUNGSITOLI (Topsumut.Co) - Pemerintah Kota Gunungsitoli akan menaikkan gaji petugas Satpol PP yang bertugas dilapangan, Kecuali Petugas yang menjaga rumah dinas.
Hal itu disampaikan Walikota Gunungsitoli (Ir. Lakhomizaro Zebua) dalam sambutannya pada pelaksanaan konferensi pers di Resto Kaliki, Jalan Yosudarso, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara. Kamis (28/4/2022)
"Soal masalah video viral itu, saya tegaskan, Kami tidak akan mundur selangkahpun. Bahkan saya minta Sekda dan Kepala Satpol-PP menaikkan gaji atau menambah insentif dana bagi petugas dilapangan. Kalau petugas yang jaga rumah dinas, gak perlu dinaikkan", Pungkasnya
Walikota memberitahu bahwa beberapa kali petugas memberikan himbauan, baik secara tertulis, secara lisan, dan humanis. Namun oknum pedagang tersebut tidak mengindahkan. Dalam betugas dilapangan, Petugas saya kerap dicaci maki dan terkadang menyiram petugas dengan air kotoran.
Untuk memberikan efek jera, Walikota memberitahu telah meminta kuasa hukum untuk membuat laporan polisi atas penganiayaan terhadap anggotanya.
Walikota menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan transaksi jual beli ikan, sayur dan sebagainya, di tempat yang sudah dilarang.
"Kita semua harus tahu tupoksi dari pada Satuan Pamong Praja, mereka petugas resmi yang digaji oleh pemerintah untuk melaksanakan rutinitas menertibkan apa yang perlu di benahi di kota Gunungsitoli, mereka itu penegak perda, mereka mempunyai kewajiban dengan SOP dan Peraturan Walikota", Ungkapnya
"Menata Kota harus ada ketegasan, Kewajiban saya sebagai Pemerintah untuk memberikan yang terbaik untuk kita semua dan warga kota Gunungsitoli. Bila ada kekurangan, itu sudah menjadi resiko", Tambah Walikota
Diwaktu berbeda, Kuasa Hukum Pemkot Gunungsitoli (Sehati Halawa. SH) membenarkan bahwa pihaknya telah membuat laporan polisi dan berharap kiranya penyidik Kepolisian dapat selektif dalam mengungkap sebab dan akibat dalam video viral tersebut.
"Kami sudah memberikan klarifikasi resmi ke Polisi dan sekaligus membuat laporan polisi", Ujarnya. (Cobra/Al.Az Lubis)
No comments:
Post a Comment