DAIRI (Topsumut.Co) - Sebanyak 94 KPM BLT - DD tahap pertama tahun 2022 Desa Lae Panginuman Kecamatan Silima Pungga - pungga Kabupaten Dairi telah menerima - BLT DD pada Selasa kemaren, (17/05/2022).
Namun ternyata penyaluran BLT - DD tersebut diduga telah menimbulkan masalah di desa tersebut.
Dimana salah satu masalah tersebut, adalah penyaluran BLT-DD kepada KPM yang tidak sesuai dengan kriteria.
Salah satu contohnya adalah beberapa KPM BLT - DD penerima BLT adalah orang yang kehidupannya sudah layak, sementara yang lebih membutuhkan masih banyak tetapi tidak terdaftar sebagai KPM - DD.
Dan anehnya lagi ada dua orang mendapat BLT dalam satu keluarga dan untuk mendapatkannya pihak Aparat Desa memecah KK mereka agar menjadi 2 KK.
Saat Kepala Desa Lae Panginuman Safrianko Sitorus hendak dimintai keterangan seputar permasalahan tersebut, Jumat ( 27/05/2022) di kantor Desa Lae Panginuman, Sekretaris Desa Emyana Sitorus mengatakan bahwa Kepala Desa tidak berada di tempat.
"Saya tidak bisa memberikan keterangan apapun. Sebaiknya tanya kepada kepala desa saja ", ujar Emyana, yang terkesan tidak mau memberi keterangan apapun.
Sementara itu salah seorang warga Dusun 1, Desa Lae Panginuman ES (47) mengatakan bahwa penyaluran BLT- DD tahun 2022 tersebut diduga tidak tepat sasaran .
"Saya tidak tau kriteria apa yang dipakai untuk menentukan KPM BLT - DD yang saat ini sudah menerima. Dan yang rata - rata para KPM BLT - DD tersebut mayoritas memiliki hubungan keluarga dengan Kepala Desa ", ujar ES.
Lebih lanjut dikatakan bahwa akibat dari semua masalah tersebut penyaluran BLT-DD tidak tepat sasaran, penggunaan dana BLT-DD tidak sesuai peruntukkannya, potensi BLT-DD tidak diterima oleh masyarakat, serta BLT-DD tidak dapat segera dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat.
"Dan yang paling mengejutkan lagi, ternyata ada aparat desa yang terdaftar sebagai KPM BLT - DD ", pungkas ES. (Nining).
No comments:
Post a Comment