Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pemkab Gelar Pelatihan Pendampingan Pengembangan Diversifikasi Tenun Menjadi Produk Souvenir

Saturday, August 13, 2022 | 7:49 PM WIB | 0 Views Last Updated 2022-08-14T02:49:29Z


DAIRI  (Topsumut.Co)  -  Kegiatan ini dibuka oleh Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu yang diwaikili oleh kepala Dinas Perindagkop UMKM, dihadiri oleh Camat Silahisabungan, Ketua Dekranasda Ny.Romy Mariani Eddy Berutu, menghadirkan desainer sebagai narasumber, Merdi Sihombing serta  pendamping Serli Napitupulu, dari LKP Tabitha, dan Eli Damanik dari LKP Bina Ayu


Pemerintah senantiasa berupaya tenun yang dihasilkan tidak hanya lestari namun juga mampu mensejahterakan petenun dan meregenerasi tenun pada generasi  berikutnya yang produk turunannya dapat menghasilkan produk ecofashion dan souvenir.


Hal tersebut dikatakan Bupati Dairi, Dr. Eddy Keleng Ate Berutu yang diwaikili oleh kepala Dinas Perindagkop UMKM, saat pembukaan  kegiatan Pemkab. Dairi melalui Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan UMKM yang  menyelenggarakan pelatihan  pengembangan dan diversifikasi tenun, Sabtu (13/08/2022) di Balai Latihan Kerja (BLK) Sitinjo.



Kegiatan tersebut dihadiri oleh Camat Silahisabungan, Ketua Dekranasda Ny.Romy Mariani Eddy Berutu, menghadirkan desainer sebagai narasumber, Merdi Sihombing serta  pendamping Serli Napitupulu, dari LKP Tabitha, dan Eli Damanik dari LKP Bina Ayu


"Pelatihan ini harus kita manfaatkan untuk menambah ilmu serta pengetahuan kita dari desainer yang sudah kita hadirkan.Kami berharap semua peserta aktif dalam mengikuti pelatihan, agar apa yang kita lakukan tidak hanya seremonial saja tapi dapat menghasilkan juga secara ekonomi," ujar Bupati Dairi melalui Kadis Perindagkop.


Senada dengan hal tersebut, Ketua Dekranasda, Ny. Romy Mariani Eddy Berutu menyampaikan diversifikasi kain tenun bisa dilakukan dengan berbagai cara yakni pengembangan motif ulos itu sendiri, dan melalui pengembangan ulos menjadi produk fashion yang ramah lingkungan. Namun ada yang luput dari perhatian pemanfaatan limbah kain menjadi produk souvenir namun bisa menghasilkan secara ekonomi.


"Produk fashion berbahan ulos tentu akan menghasilkan limbah, dan memanfaatkan limbah tersebut menjadi  souvenir yang menghasilkan belum berkembang. Itulah kami dari Dekranasda meminta pada pemkab untuk membuat pelatihan seperti ini," ujarnya.


Ny.Romy kembali menjelaskan bahwa Dekranasda juga memperkenalkan tenun ulos melalui berbagai pameran sebagai upaya pelestarian, sebagai contoh pameran inacraft  di Jakarta beberapa waktu lalu.


Sementara itu, Merdi Sihombing mengatakan, kain bekas pengguntingan  atau limbah kain yang akrab disebut dengan perca, bila dimanfaatkan dengan baik akan mampu menjadi produk baru yang ekonomis.


"Kabupaten Dairi ini kaya akan budaya dan segala pernak-perniknya, contohnya saja ulos. Limbah kain ulos yang sudah kita gunakan menjadi fashion juga bisa dimanfaatkan menjadi produk baru seperti totebag. Jadi dari pelatihan ini kita harus mampu mengembangkan kreatifitas kita, jangan terpaku, seniman juga harus punya idealis, dan itu berlaku juga dalam kegiatan kita," ungkapnya


Selain perca kain ulos, pembuatan souvenir limbah kain juga dapat memanfaatkan limbah karung goni dan karung terigu yang bila diolah dengan baik akan menghasilkan nilai ekonomi.              ( Nining ).

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update