Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Anggota DPRD Nurlim Loi Batalkan Dinas Luar Demi Temui Massa Aksi Mahasiswa GMKI Cabang Teluk Dalam

Friday, September 9, 2022 | 8:00 AM WIB | 0 Views Last Updated 2022-09-09T15:00:21Z


NISEL  (Topsumut.Co)  Pasca naikkanya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) baru - baru ini, menuai pro dan kontrak di bergai elemen masyarakat. Tidak ketinggalan mahasiswa GMKI Cabang Teluk Dalam menngelar orasi penolakkan harga BBM, yang memicu harga bahan pokok ikut naik, masya pendemo menggelar aksi Demonstran di Kantor DPRD Kabupaten Nias Selatan.


Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Nias Selatan, Nurlim Loi atau yang akrab disapa Lim, mengatakan akan menyampaikan aspirasi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada Pimpinan DPRD dan Pemerintah Daerah untuk selanjutnya diteruskan ke Pemerintahan yang lebih tinggi secara berjenjang dan pastinya sesuai dengan aturan yang ada.


Hal ini dikatakannya saat dimintai tanggapan terkait aksi mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Telukdalam yang menggelar aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM di Kantor DPRD Kabupaten Nias Selatan, Jl. Saonigeho KM 3 Telukdalam, Jumat (9/9/2022).


Ketua DPD PSI Nisel ini mengatakan soal aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa, hal itu merupakan hak mereka. Semua orang berhak menyampaikan aspirasinya ke DPRD.


Ia menyebut bahwa sebagaimana yang disampaikan oleh saudara Sekretaris DPRD kepada demonstran, bahwa Pimpinan dan Anggota DPRD untuk hari ini dan besok sedang melakukan kegiatan diluar gedung untuk melakukan monitoring lapangan.


Mendapat informasi bahwa ada mahasiswa yang melakukan audiens, politisi muda ini membatalkan dinasnya dan memberi waktunya untuk menemui para demonstran di gedung DPRD.


“Saya sengaja tidak ikut dinas luar supaya bisa menemui adik-adik kita dari GMKI, sebab bagaimanapun juga aspirasi yang dibawa adik-adik kita ini adalah amanah dari rakyak”, tuturnya.


Ketua DPD PSI Nias Selatan ini menyampaikan bahwa Pimpinan dan Anggota DPRD Nias Selatan bukan tidak ingin menerima audiensi dari mahasiswa, namun karena tugas monitoring lapangan.


Ia menjelaskan bahwa kenaikan harga BBM ini menjadi dilema bagi pemerintah dan rakyat.

“Saya memahami dilema yang dialami, baik pemerintah pusat dan rakyat kita mengenai kenaikan BBM ini. Disatu sisi, ini merupakan upaya bagi pemerintah untuk menyelamatkan keuangan negara, tetapi disisi lain rakyat kita tertekan dengan kenaikan harga BBM ini dan kita juga dibayang-bayangi inflasi”, jelasnya.


Untuk menekan angka kemiskinan akibat dampak kenaikan harga BBM ini, pemerintah mengambil kebijakan dengan memberikan BLT kepada masyarakat miskin sebagai upaya untuk menetralisir kebijakan yang dilakukan.


“Harapan saya agar penyaluran bantuan BLT dari pemerintah pusat bisa tepat sasaran dan Pemerintah kabupaten Nias Selatan melalui Dinas Sosial harus benar-benar memantau warga, agar apabila ada yang terdampak bisa segera dilakukan intervensi supaya tidak menambah penderitaan warga tersebut”, harap Nurlim.


Ia juga berharap kepada Pemda hendaknya dilakukan pemantauan akan harga-harga bahan kebutuhan dasar dan segera melakukan intervensi atau operasi pasar agar harga kebutuhan pokok tidak melejit naik sehingga tidak membuat rakyat tecekik.


Adapun tuntutan mahasiswa yang disampaikan kepada DPRD, diantaranya: pertama, meminta Pemerintah mencabut kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi; kedua,  meminta pemerintah mengendalikan penggunaan BBM bersubsidi; ketiga, meminta pemerintah segera merealisasikan Perpres Nomor 55 tahun 2019; keempat, meminta pemerintah memangkas anggaran belanja yang tidak berdampak pada rakyat kecil; kelima meminta pemerintah mengoptimalkan penerimaan pajak.

 (HL)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update