Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Terkait manipulasi data honorarium, Kadis Kominfo Kabupaten Nias Utara, di laporkan kepada APH

Sunday, November 13, 2022 | 7:10 PM WIB | 0 Views Last Updated 2022-11-14T03:10:08Z


NIAS UTARA (Topsumut.Co)   –  Viralnya dugaan manipulasi data honorarium di Dinas Komunikasi dan Informasika (Diskominfo) Kabupaten Nias Utara, kini Lembaga Swadaya Masyarakat Sekretariat Pimpinan Pusat – Lembaga Independen Pemantau Nias (SPP-LIPAN) melaporkan kasus tersebut kepada Aparat Penegak Hukum (APH).


“ Kita sedang menyusun laporan pengaduan masyarakat ( Dumas )terkait dugaan manipulasi data oleh Kadis Kominfo Kabupaten Nias Utara, terlepas dari benar tidaknya dugaan tersebut , kita serahkan sepenuhnya kepada Aparat Penegak Hukum. Yang penting sebagai dasar pengaduan ; kita sudah mengantongi beberapa alat bukti dan juga saksi yang sudah membuat surat pernyataan kesediaan untuk bersaksi , kendatipun dugaan perbuatan melawan hukum yang dimaksud, kejadiannya pada Tahun Anggaran 2021“, ujar Ketua Umum SPP LIPAN, Ibezanolo Zega saat diwawancara awak media, Senin (14/11/2022).


Diketahui pada berita sebelumnya dengan judul “ Kadis Kominfo Kabupaten Nias Utara di duga memanipulasi data pembayaran honorarium Pegawai Tidak Tetap “, disana terungkap bahwa Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nias Utara (Kadiskominfo), selaku Pengguna Anggaran, diduga memanipulasi data pembayaran honorarium Pegawai Tidak Tetap.


Didalam daftar pembayaran honorarium tersebut tercatut dua nama  yang diduga tidak pernah bekerja, namun menerima honor dan bahkan jumlah nilai honorarium  yang mereka terima jauh lebih besar dari nilai honor yang diterima oleh tenaga honorer  yang betul-betul ada dan bekerja di Dinas Kominfo.


Kedua nama oknum tersebut berinisial AL dan MW, konon lagi menurut informasi bahwa yang berinisial MW adalah anak dari sang Kadis Kominfo, sedang menyelesaikan  kuliah di salah satu universitas di Medan yang kini sudah semester  VI (enam).


Salah seorang narasumber  dari Diskominfo yang dapat dipercaya namun diminta identitasnya untuk tidak disebut menegaskan bahwa selama ia bekerja di Diskominfo, tidak pernah melihat kedua nama inisial AL dan MW bekerja sebagai operator computer di Dinas Kominfo.


“  saya tidak pernah melihat mereka (AL dan MW_red) bekerja sebagai tenaga operator computer di Dinas Kominfo sejak tahun 2021 hingga saat ini. Saya melihat inisial AL datang di kantor dinas Kominfo kalau tidak salah tanggal 27 atau 28 Desember 2021, atau tepatnya akhir tahun tahun 2021 yang saat itu ia menerima uang dengan nilai banyak, apa itu mungkin honorarium yang ia terima, itu saya tidak bisa pastikan “, ujar narasumber.


 “ Kalau inisial MW, bagaimana dia bekerja sebagai tenaga honor di Diskominfo sementara ia masih kuliah di salah satu universitas di Medan, kan itu tidak masuk akal “, tegas Narasumber.


Kemudian, tambah narasumber “ dalam daftar pembayaran honor untuk bulan Oktober-Desember  TA. 2021, kepada tujuh orang tenaga honor operator computer yang benar sudah bekerja masing-masing menerima selama tiga bulan sebesar Rp 4.500.000 (empat juta lima ratus ribu rupiah), berbeda dengan inisial AL dan MW. Mereka menerima masing-masing sebesar Rp 9.000.000 (Sembilan juta rupiah), sungguh istimewa bukan ? “, ujar narasumber dengan nada heran.


Tapi pernyataan narasumber  tersebut dibantah oleh Bendahara Diskominfo, Rony Fransiskus Waruwu, S.Kom saat awak media menggali informasi dengan mendatangi kantor Dinas Kominfo kabupaten Nias Utara belum lama ini. Fransiskus saat diwawancara awak media menjelaskan kalau kedua nama dengan inisial AL dan MW sudah bekerja di Diskominfo Kabupaten Nias Utara.


“ benar, kalau yang namanya inisial AL itu dipekerjakan di Kantor Bupati, namun sumber anggaran untuk honornya dari sini , demikian juga yang berinisial MW, ia sudah bekerja disini (Diskominfo_red) pada tahun 2021 namun sejak tahun 2022 sudah tidak bekerja lagi “, ujar Fransiskus meyakinkan  awak media.


Sementara itu, hingga berita ini di lansir, berbagai upaya untuk konfirmasi langsung dengan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Raradodo Waruwu, SH untuk menggali informasi lebih jauh, namun sang Kadis tidak berhasil ditemui, kendatipun  dikonfirmasi via pesan WhatsApp, juga tidak dibalas.

(HZ)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update