Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Anggota DPRD Sumut Puji Mantan Bupati Nias Selatan

Monday, January 27, 2020 | 11:54 PM WIB | 0 Views Last Updated 2020-01-28T07:54:03Z

Medan (Topsumut.co) Anggota DPRD Sumatera Utara, Berkat Kurniawan Laoli angkat bicara terkait adanya oknum yang melempar kotoran babi terhadap mantan Bupati Nias Selatan (Nisel), Idealisman Dachi di Desa Hilisataro, Kecamatan Toma, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, Sabtu 25 Januari 2020, Kemarin. 

Menurut anggota DPRD Sumatera Utara dari Fraksi Nasdem ini mengatakan bahwa perbuatan yang dilakukan masyarakat desa itu atas inisiatif sendiri dan tak ada hubungannya dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Nias Selatan tahun 2020 ini. 

"Saya dapat kabar terkait pelemparan kotoran terhadap Bapak Idealisman Dachi dari rekan rekan. Saya sangat menyesali adanya perlaku yang kurang baik yang dilakukan oleh oknum masyarakat terhadap Bapak Idealisman Dachi diacara syukuran seorang Kepala Desa Hilisataro, kemarin. Saya berpendapat bahwa aksi yang dilakukan oknum itu atas inisiatifnya sendiri," kata Berkat Kurniawan Laoli. 

Menurut dia, aksi serupa yang tidak boleh terulang kembali, pihak kepolisian maupun pihak lainnya harus dapat menjaga atau menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Selain itu, dia juga menegaskan bahwa pelemparan terhadap Idealisman Dachi tidak ada kaitannya dengan Pilkada. 

"Tidak ada kaitan pelemparan itu dengan Pilkada di Kabupaten Nias Selatan. Memang di daerah terjadinya pelemparan itu ada juga bakal calon (Balon) Bupati atau Wakil Bupati Nias Selatan. Tapi ini tidak ada kaitan dengan Pilkada. Kemudian, kita juga meminta agar semua pihak saling menahan diri dan kejadian serupa janganlah sampai terulang kembali," sebut Kurniawan.

Berkat berharap agar Pilkada yang akan digelar dalam waktu dekat bisa berjalan dengan sukses, berkualitas, berwibawa. Seluruh tim pemenangan ataupun pihak lainnya harus sama - sama mendukung. 

"Seluruh pihak yang berkepentingan juga kita harapkan saling menahan diri, jangan karena kita mendukung jagoan kita, kemudian kita melakukan perbuatan yang melanggar aturan bahkan sampai membuat calon jagoan kita menjadi gagal. Saya sangat yakin, pelemparan yang menimpa Bapak Idealisman Dachi adalah perbuatan atas inisiatif pribadi," ungkapnya.

Terakhir, dia juga mengaku salut terhadap kebesaran hati dari mantan Bupati Nias Selatan itu. Sebab, dia bisa menahan diri dan tidak membalas dengan aksi serupa. 

"Saya dapat kabar, bahwa oknum yang melempar Bapak Idealisman Dachi pernah dibantunya, saya pikir ini terjadi secara spontan, mungkin oknum yang melakukan pelemparan itu khilaf. Saya juga ucapkan apresiasi terhadap Bapak Idealisman Dachi, karena kebesaran hatinya, dia memilih tetap sabar dan tidak membalas perbuatan oknum yang melakukan pelemparan itu," tandas dia. 

Sedangkan Ketua Himpunan Masyarakat Nias (Himni) Sumatera Utara, Turunan Gulo ketika diwawancarai wartawan melalui selularnya mengatakan bahwa aksi pelemparan kotoran babi terhadap Idealisman Dachi tidak bisa dikaitkan dengan Pilkada. 

"Kita sangat prihatin dan mengecam adanya aksi itu, mari kita belajar dari berbagai kejadian yang ada, kita instropeksi diri masing masing. Kejadian ini baiknya diselesaikan secara kekeluargaan," kata Turunan. 

Namun, jika ruang penyelesaian secara kekeluargaan tidak tersedia dan harus kejalur hukum, maka proses hukumnya harus adil dan transparan. 

"Jangan ada tindakan anarkis yang serupa terjadi, apalagi dengan motif saling balas dendam. Semua pihak harus saling menahan diri," ucap Turunan Gulo.

Sebagaimana diketahui, mantan Bupati Nias Selatan Idealisman Dachi dilempar kotoran babi saat menghadiri undangan syukuran seorang kepala desa terpilih di Desa Hilisataro, Kecamatan Toma, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, Sabtu 25 Januari 2020. Aksi itu menjadi viral di media sosial. 

Dalam video pendek tak sampai satu menit terlihat Idealisman saat kejadian mengenakan batik keemasan. Pasca kejadian, seorang wanita yang dekat dengan posisinya mengelap bagian wajah Idealisman yang kemudian bergerak meninggalkan lokasi kericuhan.

Kejadian itu ramai dibagikan dan dibicarakan warga netizen. Merespons peristiwa itu agar tak simpang siur, melalui akun Facebook, Idealisman Dachi mengunggah kronologi pelemparan itu.

Idealisman menyebut, pada Jumat, 24 Januari 2020, tepat sehari sebelumnya, Kepala DesaHilisataro, Wisnu Duha mengunjunginya dengan membawa undangan syukuran.

"Sabtu, sebenarnya niat saya tidak mau hadir tapi karena mengingat Pak Kades datang langsung bawa undangan, saya tidak enak maka jam 13.00 WIB, saya tiba di Desa Hilisataro untuk menghadiri acara syukuran Pak Wisnu Duha," terangnya.

Dalam acara tersebut, pembawa acara mengundangnya untuk menyumbangkan sebuah lagu. Awalnya Idealisman tidak mau karena memang merasa tidak pintar bernyanyi. Namun karena didesak, dan akhirnya memutuskan untuk naik ke panggung guna menyumbangkan suaranya.

"Saat saya naik ke panggung untuk nyanyi tiba-tiba ada pemuda pakai kacamata hitam, mendekat dan ngancam saya. Sedikit terjadi keributan akhirnya tuan rumah datang untuk menetralisir dan akhirnya kami kembali ke tempat kami," tulis Idealisman.

Adikmu seorang dokter yang saya kuliahkan saat saya menjabat. Itukah balasanmu dan segenap keluargamu?

Setelah dia kembali duduk, kira-kira setengah jam kemudian ada informasi menyebut mobil Idealisman diblok atau dihalangi kendaraan lain agar tidak bisa lewat. Idealisman melaporkan hal itu ke kepala desa untuk melihat situai tersebut.

"Karena situasi tak kondusif maka saya putuskan untuk pulang. Saat menuju mobil, disitulah terjadi pelemparan terhadap saya," terang Idealisman dalam penjelasan tertulisnya.

Dia juga mengatakan, pelemparan itu sepertinya sudah direncanakan dengan baik. Dia mengingat pernah mengalami peristiwa serupa pada 2010 lalu, yakni pernah dilempar di Desa Hilisataro.

"Adikmu seorang dokter yang saya kuliahkan saat saya menjabat. Itukah balasanmu dan segenap keluargamu?" tulis Idealisman di akhir tulisannya. Pelaku diduga merupakan kerabat orang yang pernah disekolahkan oleh Idealisman saat dia menjabat Bupati Nias Selatan periode 2011-2016 lalu.

Lebih jauh dalam video yang diunggap Idealisman di media sosial, dia menyayangkan tindakan tersebut.. 

Meski demikian dia mengimbau warga terutama pendukungnya untuk tidak melakukan tindakan-tindakan balasan. Idealisman ikut meramaikan bursa pencalonan Pilkada Nias Selatan Tahun 2020.

"Kita minta masyarakat kita tenang, untuk tidak mengambil sikap-sikap yang cenderung provokatif," tuturnya.

(Ones)
×
Berita Terbaru Update