Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ikan Jurung dan Ikan Mas di Sungai Lae Renun Tanah Pinem mati !!! Ini Pernyataan Kadis, Perikanan Kab Dairi.

Thursday, February 17, 2022 | 6:53 AM WIB | 0 Views Last Updated 2022-02-17T14:53:07Z


DAIRI  (Topsumut.Co) - Bupati Dairi Eddy Berutu memerintahkan Kadis Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi saat adanya keluhan dan laporan dari masyarakat Desa Mangan Molih dan Desa Renun  yaitu tentang banyaknya Ikan yang mati di Sungai Lae renun pada Selasa (15/2/2022).


Bupati Dairi minta untuk segera melakukan tinjauan apa penyebab terjadinya peristiwa ikan mati secara mendadak dalam jumlah yang banyak.


Melalui komunikasi dengan Camat Tanah Pinem menyatakan bahwa banyaknya ikan yang mati diduga disebabkan oleh air yang keruh bercampur Pasir, dikarenakan tingginya curah hujan di hulu sungai renun dan daerah kejadian.


“Ketika kita turun kelokasi melihat kejadian tersebut, kita temui ikan yang mati kondisinya di insang berlumur lumpur dan pasir, jadi kita duga penyebabnya adalah akibat air yg keruh dan bercampur pasir”, ujar Camat.


Hal senada juga disampaikan Kadis Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi Robot Simanullang. 


“Kita di perintahkan  Bupati untuk melakukan penelusuran penyebab kematian ikan di Tanah Pinem, setelah berkordinasi dengan Camat Tanah Pinem diduga ikan mati karena kondisi air yang keruh bercampur pasir. Kita juga sudah berkordinasi dengan kepolisian untuk melakukan penyelidikan apa penyebab kejadian peristiwa tersebut” ujar Robot.


Selanjutnya , Robot mengatakan bahwa PH air yang rendah, dan tingginya kekeruhan akan mengakibatkan kurangnya kecerahan sehingga sinar matahari yg digunakan utk proses fotosintesis oleh fitoplankton serta tumbuhan air, maka kandungan oksigen terlarut juga turun.


Dijelaskan Robot, akibat kejadian itu mempengaruhi kebutuhan ikan akan O2, sementara ikan jenis Jurung, atau Thor Sp, memerlukan media air yg bersih dan bebas dri lumpur, akibat kejadian ini makanya mengakibatkan kematian.


Sebelumnya, kejadian yang sama sudah pernah terjadi pada April 2020, dan penyebab kematian ikan pada saat itu murni oleh karena tingginya curah hujan di lokasi kejadian dan terjadi bencana alam longsor.


Hasil investigasi dan uji fisik terhadap Ikan Jurung dan air yang dilihat secara kasat mata, pada tubuh ikan mulai dari insang, seluruh tubuh ikan dan pencernaan ikan ditemukan banyak terdapat pasir, tanah dan lumpur.


“Tidak ada ditemukan bau bahan kimia seperti yang dicurigai karena limbah ataupun racu, Sementara secara logikanya sungai Renun merupakan sungai arus deras dan besar. Jika terkena racun atau limbah, mesti dalam jumlah yang sangat besar . Dan jika dalam jumlah besar akan bisa dilihat secara kasat mata perubahan pada permukaan air Lae Renun”, pungkas Robot. (Nining).

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update