Korban mengaku ditampar dua kali dan ditendang oleh terlapor yang bermarga Buulolo. Nama terlapor pun tidak diketahui oleh korban, hanya saja terlapor disebut-sebut sebagai Preman disekitar kejadian itu.
"Dia tampar aku dua kali dan ditariknya aku keluar sambil ditendang dari gedung Nasional Medan Timur itu," kata Suriman Laia kepada wartawan Topsumut.co saat membuat laporan pengaduan di Polsek Medan Timur.
Informasi yang diperoleh wartawan Topsumut.co, penganiayaan bermula ketika korban mendatangi pelaku di Gedung Nasional Sambu Medan Timur yang berada di Jalan Veteran Medan hendak meminta uang makan terlapor yang sebelumnya dia berutang kepada korban.
Hutang terlapor itu sebesar Rp 25.000 sisah uang makan terlapor saat makan mie pangsit di rumah makan milik korban yang tak jauh dari Gedung Nasional Medan Timur itu. Saat korban meminta kepada terlapor selalu menghindar dengan alasan terlapor memarahi korban.
Pasalnya, ketika korban meminta uang pangsit tersebut dengan nada lembut korban, terlapor emosi dengan menarik baju korban dan diseretnya korban untuk keluar dari Gedung Nasional Medan Timur tersebut.
"Mana uang pangsit mu dek. Kemarin itu kamu janji besok dibayar. Besok - besok jangan gitu lagi ya dek?," ujar korban kepada terlapor saat meminta uang pangsit tersebut di Gedung Nasional Medan Timur.
Terlapor pun tak menghiraukan nada lembut korban hingga melakukan penganiayaan dengan korban merasakan kesakitan bagian punggung dan pipi korban membiru dari tangan terlapor. Akibatnya, korban melaporkan ke Polsek Medan Timur sesuai No LP 120/II/2020/Restabes Medan/Sek Medan Timur.
Terpisah, Kapolsek Medan Timur, Kompol Mhd Arifin SH melalui Kanit Reskrim, Iptu ALP Tambunan membenarkan kejadian tersebut. "Benar korban melapor tadi siang. Itu nanti pasti kita proses," singkat kanit kepada wartawan Topsumut.co melalui via whatsapp.
(Ones/Viktor)
