Informasi itu diperoleh saat topsumut.co melakukan wawancara kepada Anggota DPRD Sumatera Utara, Rudi Hermanto usai dia menerima aksi demo buruh tentang penolakan Omnibus Law, Rabu (18/03/2020).
"Kalau baliho yang ada foto saya itu memang punya kita. Itu sudah lama berdiri jauh sebelum saya anggota DPRD Sumatera Utara," kata Rudi Hermanto.
Saat diminta menanggapi keberadaan baliho tersebut diduga berdiri diatas troktoar, Rudi Hermanto hanya menjawab singkat.
"Jika dianggap itu salah silahkan di proses. Saya pikir itu tak ada yang aneh - aneh. Apalagi tak ada juga yang keberatan," ujarnya.
Ketika ditanya lagi keberadaan baliho miliknya itu, apakah melanggar peraturan atau tidak?. Menurut Politisi dari PDI Perjuangan itu, soal melanggar atau tidak itu enggak tau.
"Saya gak tau melanggar atau tidak. Karena yang membuat UU itu bukan saya. Yang penting sepanjang tidak mengganggu orang baliho itu tidak apa - apa," pungkasnya.
Sementara, Dalam foto itu, ditempelkan foto Presiden RI, Ir Joko Widodo, Anggota DPR RI, Sofyan Tan, Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara, Rudi Hermanto, Ketua DPRD Kota Medan, Hasyim serta Anggota DPRD Kota Medan, Wong Chun Sen.
Berita sebelumnya, Baliho raksasa yang berdiri kokoh itu, diduga tidak memiliki izin serta melanggra aturan zona larangan sesuai dengan Peraturan Wali Kota Medan No. 19 tahun 2015. Selain itu, keberadaan baliho tersebut diduga berdiri di pinggir jalan yang masih kawasan troktoar.
Bukan itu saja, keberadaan baliho itu juga membahayakan masyarakat ataupun pengendara yang melintas. Jika baliho tak memiliki izin, maka keberadaanya menimbulkan kengerian.
(Ones)
