Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pesta Budaya Njuah-juah Kabupaten Dairi di Sambut Dengan Ritual Budaya Pakpak Tarian Era-era, Mendilo Raja, Gatap Ncayur, dan Mersodip

Friday, October 14, 2022 | 12:02 AM WIB | 0 Views Last Updated 2022-10-14T07:02:13Z


DAIRI  (Topsumut.Co)  - Pesta Budaya Njuah-juah Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, berlangsung meriah di halaman Gedung Nasional Djauli Manik, Sidikalang, Kamis, (13/10/2022). 


Pesta budaya ini disaksikan ribuan masyarakat yang tumpah ruah setelah absen selama dua tahun karena pandemi Covid-19.


Sebagaimana diketahui, Pesta Budaya Njuah - njuah Kabupaten Dairi 2022 diawali dengan kirab budaya dari 88 kontingen  yang berasal dari seluruh kecamatan yang ada di Dairi, organisasi masyarakat, beberapa sekolah SMP, SMA, SMK, organisasi etnis, Dan organisasi perangkat daerah (OPD) Kabupaten Dairi. 



Usai kirab, Bupati Dairi beserta rombongan kemudian disambut Tarian Era-era. Tarian ini merupakan tarian khas Pakpak dan hanya ditampilkan di acara-acara seremonial, misalnya penyambutan tamu yang dianggap penting atau di saat penyelenggaraan sebuah event besar.


Tarian Era-Era ini dilakukan oleh 5 orang. 3 laki-laki dan 2 perempuan. Bahan dasar yang digunakan untuk mengera-era adalah batang dan daun silinjuhang serta air bersih 


Selanjutnya dilakukan acara Mendilo Raja atau memanggil raja kampung. Adapun raja di Kabupaten Dairi ada sebanyak 16 raja yaitu raja marga Angkat, Bintang, Ujung, Capah, Kudadiri, Gajah Manik, Sinamo, Berampu, Pasi, Saraan, Sambo, Pardosi, Manik, Lingga, Matanari, dan Maha.


Setelah para raja dipersilahkan berdiri di depan panggung, selanjutnya dilakukan acara Pesakatken Gatap Ncayur atau meminta izin kepada para raja dengan memberikan uang parsatabbian atau uang  meminta izin disertai sirih siap saji untuk dimakan. 


Bupati Dairi mengatakan bahwa Ia bersama dengan unsur forum pimpinan daerah meminta izin untuk mengadakan acara Pesta Njuah-juah ini agar direstui dan dapat didukung oleh 16 raja marga tersebut. 


" Acara ini juga sebagai doa agar pemerintah dan masyarakat semakin maju dan  pembangunan di Kabupaten Dairi dapat berjalan dengan baik", ujar Bupati Dairi.


Lebih lanjut dikatakan bahwa selesai acara meminta izin kepada para raja, dilanjutkan dengan acara sakral lainnya yakni mersodip atau meminta doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Hal ini dilakukan oleh para raja bersama anak, berru, dan ibebere (putra, putri, dan keponakan) mereka. Dalam hal ini, para raja meminta doa kepada Tuhan supaya Kabupaten Dairi ini semakin maju dan aman dari segala marabahaya. 


Dalam mersodip tersebut  para raja membawa Pelleng (nasi kuning makanan khas Pakpak), Manuk Tuk (ayam dengan ukuran kurang 1 kilogram), ayam panggang, Silinjuhar, Sanggar Simpilit, Nditak makanan khas Pakpak), Pinahpah (padi muda yang ditumbuk dan ini juga merupakan makanan khas Pakpak), sirih, dan telur. Usai mersodip, para raja membagikan Nditak, pinahpah dan telur kepada tamu yang hadir pada acara mersodip tersebut.

( Nining ).

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update