Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pemeliharaan JUT Jalan Lingkar Bangun Mulia Yang Diduga Dikerjakan Asal-Asalan, Warga Jandi Meriah Akan Mengadu Ke APH

Friday, March 31, 2023 | 1:41 AM WIB | 0 Views Last Updated 2023-03-31T08:41:49Z


TANAHKARO  (Tipsumut.Co)  -  Seperti diberitakan sebelumnya warga Desa Jandi Meriah, Kecamatan Tiga Nderket, Kabupaten Karo, Sumatera Utara mengatakan adanya penyelewengan dana pemeliharaan Jalan Usaha Tani, Jalan Lingkar Bangun Mulia. Mereka ingin mengadu tapi tak tahu kemana,..? Hal ini diungkapkan beberapa warga kepada Tim Media, Senin 27/03/2023 lalu di Jandi Meriah. 


Salah satu warga yang bernama, Ramli Puji Tarigan mengatakan, Dana pemeliharaan Jalan Usaha Tani Jalan Lingkar Bangun Mulia T.A 2021 senilai Rp 73.643.300 kami duga banyak diselewengkan oleh Kades lama, Guna Perangin angin Sukatendel dan para perangkatnya. Karena seharusnya yang digunakan untuk melapis jalan JUT tersebut adalah " Sertu ", tapi yang mereka masukan adalah debu dolomit, ujarnya. 


Adapun panjang pemeliharaan JUT tersebut , lanjutnya berkisar 3 KM, dan selama pengerjaan kami awasi dan kami hitung berapa mobil yang masuk. Setelah selesai, dari hitungan kami debu dolomit ( bukan sertu) sebanyak 33 mobil dan kami tanya sama yang mengantar bahwa harga permobil hanya Rp 300.000 ditambah biaya cecer Rp 200.000 berarti total Rp 500.000 x 33 mobil Rp 16.500.000. Nah sisanya kemana...??? Itu yang kami minta pertanggungjawaban Kades lama beserta Perangkatnya, kata Pak Ramli dengan nada emosi dan di iyakan oleh warga lainnya. 


Kami warga Jandi Meriah meminta kepada Kades lama dan Perangkatnya untuk memberikan sisanya itu kepada kami, agar kami bisa kerjakan jalan keladang kami itu, lihat saja jalan tersebut masih berlobang, becek dan susah dilalui kendaraan, tutur Pak Tarigan dan Pak Bangun menimpali. 


Terkait hal tersebut diatas tim media kembali meminta tanggapan kepada Ketua BPD Desa Jandi Meriah, Suarta Tarigan. Ia mengatakan masayarakat meminta keadilan, makanya BPD dalam waktu dekat akan menyurati Kades dan Inspektorat, agar persoalannya jelas, karena tertulis di RABdes Hari Orang Kerja ( HOK) 290 hari ternyata dikerjakan hanya 3 hari dari upah pekerja saja sudah nampak adanya penyelewengan, belum lagi sertu / dolomit yang seharusnya lebih kurang 75 truk ini hanya masuk 33 dam truk berarti paling tidak 40 dam truk lagi, jadi terlalu banyak keuntungan yang mereka ( TPK) ambil, itu makanya warga geram, tapi apapun itu kita upayakan menyelesaikan persoalan ini dengan cara bermusyawarah, tutur Suarta, pada Kamis 30/03/2023 di Desa Jandi Meriah. 


Dihari dan tempat yang sama Bapak Megiken Milala ( 75 tahun) selaku Ketua Persatuan Lansia Desa Jandi Meriah juga menuturkan, selain daripada persoalan pemeliharaan JUT Jalan Lingkar Bangun Mulia, banyak petsoalan di Desa Jandi Meriah ini, antara lain, 270 orang Lansia di desa ini sebulan sekali hanya diberi ovaltin 1 saset, setahun sekali susu 1/5 kg,  ujarnya. 


Ditambahkan Pak Megikan, juga Dana Prona awalnya kami dikutip  Rp 400.000/KK pas siap pengukuran jadi Rp 800.000/KK. Hal ini sudah kita laporkan ke Polres pada bulan Oktober tahun 2020 tapi karena kami orang kampung dan miskin begini, laporan kami tidak begitu direspon hanya sekali kami dimintai keterangan dan kami telah tunjukkan bukti kwitansi pembayaran dana tersebut, sampai sekarang tidak ada ujungnya, dipeti es kan oleh Polres Tanah Karo, kata Pak Megiken dengan nada sedih bercampur emosi. 


Belum lagi Dana covid, besarnya Rp 90 juta, warga hanya diberikan masker berapa orang dirumah, misalnya 2 orang hanya 2 masker, katanya gak boleh ganti - ganti cukup 1 orang satu biji, jadi banyak sekali persoalan dikampung kami ini yang perlu kami laporkan kepada pihak Inspektorat ataupun Aparat Penegak Hukum, tapi kami takut seperti yang lalu - lalu laporan kami tidak ditanggapi, timpal Pak Tarigan warga yang sama. 


Di tempat terpisah Camat Tiga Nderket, Amri Ginting saat dikonfirmasi awak media, Jumat 31/03/2023  melalui pesan WhatsApp  dirinya membalas, " Mjjh.


Lagi kita sampaikan kepada TPK nya agar membuat laporan atas keluhan oknum Masyarakat  terkait JUT tersebut.


Yg jelas sesuai monitoring staf kita kelapangan setelah pemberitaan tersebut, bahwa kegiatan pemeliharaan JUT tersebut telah dilaksanakan 100 % sesuai dengan volumenya.


Namun kegiatan tersebut ditabur dengan Dolomit yang seharusnya sesuai dengan anggaran di tabur dengan sertu.


Ini yang lagi kita minta keterangan dari TPK nya",ucapnya singkat. 


( Sa,aLi Zebua)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update