KEPULAUAN NIAS - (Topsumut.Co) - Polemik penundaan pengumuman hasil ujian tertulis dan psikotes pada seleksi calon anggota Bawaslu Tingkat Kabupaten/Kota memicu pertanyaan publik. Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) mendesak Tim seleksi Anggota/Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Zona Lima Sumatera Utara (Kota Gunungsitoli, Kota Sibolga, Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Barat & Kabupaten Nias Utara) Supaya transparan dalam melakukan kinerjanya dan tidak dipengaruhi oleh siapapun. Serta pihaknya juga mendesak Bawaslu RI dan Pemantau pemilu untuk tetap mengawasi kinerja Tim seleksi.
"Kami meminta agar proses perekrutan Calon Pimpinan Bawaslu khusunya di zona lima Sumut dapat dilakukan secara fair dan transparan sehingga menghasilkan pengawas pemilu yang dapat bekerja mewujudkan pemilu yang berkualitas, adil dan jujur", Ucap salah satu Pengurus BPC GMKI Kota Gunungsitoli (Jernih Zega) Kepada wartawan melalui via whatsapp. Rabu (12/7/2023)
Hal senada juga disampaikan Ketua BPC GMKI Kabupaten Selatan (Fatiziduhu Laia) yang menegaskan agar kiranya pelaksanaan seleksi Calon Anggota Bawaslu di Zona lima Sumatera Utara dapat dilakukan sesuai ketentuan dan bersih dari intervensi pihak manapun. Rabu (12/7)
Menurut Fatiziduhu bahwa pihaknya mencium adanya dugaan aroma yang tidak sedap dalam pelaksanaan seleksi tersebut yang dipicu akibat penundaan pengumuman hasil ujian tertulis dan psikotes oleh Tim seleksi yang diduga syarat akan intervensi.
"Terkait adanya penundaan pengumuman itu, supaya bisa dijelaskan kepada publik alasannya yang tepatnya. Kenapa malah ditunda secara mendadak", Ujarnya
"Semoga tidak ada permainan dalam proses seleksi tersebut yang diduga menguntungkan satu pihak. Jangan sampai terkesan demikian dan Tim seleksi dikhawatirkan bisa dipandang negatif nantinya oleh publik. Kami akan bersikap tegas jika itu benar terjadi", Tegas Fatiziduhu
(Tim Cobra)
No comments:
Post a Comment