Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Peternak Ayam Lokal Merugi, Dinas Pertanian Diminta Berikan Perlindungan

Tuesday, August 15, 2023 | 12:00 PM WIB | 0 Views Last Updated 2023-08-15T19:00:26Z



GUNUNGSITOLI (Topsumut.Co)  - Puluhan Komunitas Peternak Ayam Broiler Kepulauan Nias mengalami kerugian besar dalam kurun waktu satu tahun terakhir  akibat pasokan ayam broiler dari luar pulau Nias terlalu tinggi. Dari data sementara yang berhasil di himpun oleh komunitas peternak ayam broiler bahwa ada puluhan bahkan sampai ratusan peternak yang telah menutup usaha akibat mengalami kerugian.


Salah satu peternak  ayam broiler menuturkan kerugian yang di alami mencapai puluhan juta, saat beraudensi di Kantor Pertanian dan peternakan kota Gunungsitoli, yang di terima langsung oleh Kadis Pertanian Dermawan Zagoto, Senin 14 Agustus di kantornya di komplek Desa Dahana Gunungsitoli Barat.


"Semenjak masuknya ayam broiler dari luar pulau Nias, saya mengalami kerugian mencapai puluhan juta Pak Kadis, ayam broiler hasil peternakan kami harganya anjlok, belum lagi pakan ternak seperti Br yang harganya melambung tinggi, kami meminta kepada Dinas terkait, Kadis Pertanian untuk menertibkan ayam-ayam broiler dari luar yang masuk ke Pulau Nias, menguji apakah layak di konsumsi dan bebas dari penyakit yang berbahaya bagi kesehatan," ujar Peternak ayam broiler lokal.






Menurut Hadirat ST Gea selaku Ketua Komunitas Peternak Ayam Broiler Kepulauan Nias, bahwa ayam broiler yang di pasok dari luar daerah di duga kuat ada sebuah perlakuan khusus (treatment) yang belum tentu memenuhi standar kesehatan para konsumen. Hal ini di buktikan dari proses perjalanan dari kandang hingga ke pemotong membutuhkan waktu setidak-tidaknya 20 jam. Meskipun memakan waktu yang cukup lama dan dengan kondisi tidak di beri makan dan minum selama perjalanan, tingkat kematian dan susut ayam tidak tinggi. 


“Oleh karena itu kami meminta Pemerintah Kota Gunungsitoli melakukan pemeriksaan kesehatan ternak setiap ayam yang di pasok dari luar daerah bahkan kami mencurigai proses pemeriksaan di pihak karantina Sibolga tidak dilakukan sebagaimana mestinya.” kata Hadirat dalam keterangan  Selasa (14/08)..  



Karena itu, Hadirat  meminta agar pemerintah segera melakukan pengawasan dan penertiban pasokan ayam dari luar daerah. Sebab apabila pemerintah tidak segera melakukan pengawasan dan penertiban terhadap apa yang terjadi di lapangan, khawatir kondisi tersebut akan terus berlanjut dan seluruh pelaku usaha ayam broiler di kepulauan Nias semakin merugi.


Sementara itu, Kadis Pertanian dan Peternakan Kota Gunungsitoli Dermawan Zagoto, mangatakan, justru ada ketidakstabilan harga yang terjadi pada harga bahan baku ayam, dimulai dari harga pakan hingga harga bibit ayam.  


,"Komunitas Peternak lokal ayam broiler ini menyampaikan persoalan harga jual di pasaran, masih belum mereka rasa menguntungkan, masih banyak ternak-ternak ayam yang masuk dari luar pulau Nias melalui kota Gunungsitoli, artinya peternak ayam lokal kita merugi akibat harga ayam broiler dari luar jauh lebih rendah, dan langkah-langkah cepat yang kita lakukan berkoordinasi dan uji, membuktikan secara laboratorium, apakah dugaan- dugaan itu terbukti, kita akan lakukan kordinasi ke pihak Karantina di Sibolga dan Gunungsitoli langkah-langkah kongrit, terhadap dugaan-dugaan yang disampaikan oleh Komunitas Peternak Ayam Broiler khususnya kota gunungsitoli,"ujar Kadis Dermawan Laoli


Lanjutnya, berharap kepada Komunitas Peternak Ayam Broiler Kepulauan Nias dibentuk asosiasi, sehingga hal-hal seperti ini menjadi sebuah bahan diskusi baik kepada pemerintah dan terutama kepada industri-industri pakan. 


Dermawan Zagoto menambahkan bahwa pada saat ini DPRD Kota Gunungsitoli melalui hak inisiatif sedang menyusun racangan peraturan daerah tentang lalu lintas ternak yang nantinya dinas terkait memiliki payung hukum untuk melakukan penertiban dan pengawasan lebih lanjut. 


(Tim Cobra)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update