Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tim Gabungan Sidak Kunjungi Kandang Ayam Broiler yang Diduga Mengandung Zat Kimia

Wednesday, August 23, 2023 | 3:12 AM WIB | 0 Views Last Updated 2023-08-23T13:33:08Z


GUNUNGSITOLI (Topsumut.Co)  -  Tim gabungan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Gunungsitoli, Satuan Pamong Praja, Dinas Perhubungan, Dinas Perizinan, Dinas Pedagangan dan Balai Karantina Kota Gunungsitoli, wilayah kerja Kepulauan Nias, melakukan inspeksi kandang tempat penampungan ayam broiler di Desa Simanaere Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Propinsi Sumatra utara.


Inspeksi dari tim gabungan ini, melakukan pemeriksaan kesehatan ayam broiler dari luar pulau Nias, dalam hal melakukan pengecekkan kesehatan ayam broiler, yang di pasok dari luar pulau Nias dan di  jual di pasar kota Gunungsitoli serta kepulauan Nias berdasarkan audiensi serta keluhan masyarakat yang di sampaikan oleh Komunitas Peternak Ayam Broiler Kepulauan Nias, Senin 14 Agustus 2023.  


Saat di temui awak media tim inspeksi kota Gunungsitoli, di tempat penampungan ayam broiler di Desa Simanaere, kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Kabid Peternakan Eldelit Zebua, mengatakan, pihaknya akan melakukan inspeksi kebeberapa lokasi gudang penampungan ayam dari luar daerah untuk pengambilan sampel darah ayam broiler, namun dikandang penampungan tidak ditemukan satu ekor pun ayam yang bisa diambil sampelnya, walaupun demikian kita akan tetap berusaha, untuk pengambilan sampel di lokasi yang lain, ujarnya. 



Di tempat berbeda tim melaksanakan inspeksi di dua lokasi, kecamatan Gunungsitoli Selatan dan Desa Bo'uso, kecamatan Gunungsitoli Utara, tim dilapangan berhasil mengambil sampel darah ayam broiler di dua lokasi, yang akan dikirim di Medan untuk uji laboratorium.



"Tim kita berhasil memperoleh sampel beberapa ekor ayam broiler di dua lokasi, dan kalau tidak ada halangan kita akan kirim besok, untuk uji lab di laboratorium Medan," ujar Kabid Eldelit Zebua.


Tim inspeksi akan bekerja melakukan kegiatan ini sampai batas waktu beberapa hari, guna mendapatkan sampel yang diduga mengandung zat berbahaya pada ayam broiler sehingga menyebabkan terganggunya kesehatan konsumen dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Kabid Peternakan menambhakan bahwa kegiatan ini menindaklanjuti surat edaran Walikota Gunungsitoli Nomor 1939 Tahun 2022 tentang Pemasukan Hewan dan Produk Hewan ke Wilayah Kota Gunungsitoli melalui Pelabuhan Laut di Wilayah Kota Gunungsitoli dan Perbatasan Wilayah Kota Gunungsitoli serta peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 17 Tahun 2023 tentang Tata Cara Pengawasan Lalu Lintas Hewan, Produk Hewan, dan Media Pembawa Penyakit Hewan Lainnya di dalam Wilayah NKRI.


"Kita dari tim gabungan akan terus bekerja memantau situasi ayam broiler yang di jual di pasaran, yang di datangkan dari luar Kepulauan nias, yang diduga mengandung zat kimia berbahaya yang terkandung dalam daging ayam, hal ini dapat mengganggu kesehatan bagi konsumen daging ayam tersebut dan berakibat fatal bagi kesehatan masyarakat, selain itu harga dari ayam broiler menurun, selain harganya murah, dapat merugikan peternak ayam broiler lokal, untuk mengantisipasi dugaan masyarakat itu, kita bersama tim akan melaksanakan inspeksi di beberapa kandang penampungan ayam broiler yang datang dari luar Kota," ujar Kabid mengakhiri.


Ketika awak media menghubungi Hadirat ST Gea, Ketua Komunitas Peternak Ayam Broiler Kepulauan Nias mengatakan sangat mengapresiasi tindakan yang dilakukan oleh Walikota Gunungsitoli melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Gunungsitoli dan tim gabungan yang membuktikan dugaannya tentang zat berbahaya yang terkandung dalam ayam broiler dari luar Nias. 


“Kita terus mengawal proses ini karena karantina yang ada di Kota Sibolga tidak maksimal melakukan pemeriksaan termasuk dokumen yang dimiliki oleh pemasok ayam broiler dari luar daerah. Akibat dari perang harga pengusaha ayam broiler dari luar daerah telah mengakibatkan peternak lokal mengalami kerugian hinga ratusan juta setiap bulannya dan banyak yang berhenti berusaha sebagai peternak ayam broiler dimana hal ini sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan UMKM yang ada di Gunungsitoli dan Kepulauan Nias.” ujarnya. 


(Tim Cobra)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update